(Penulis: Aman Datuk Madjoindo)
Buku
ini digubah oleh Aman Datuk Madjoindo berdasarkan ide cerita seorang kenalannya
berasal dari Jawa bernama S. Harjosumarto, dan diterbitkan oleh Balai Pustaka
pada tahun 1932.
Isinya
menceritakan kehidupan seorang gadis bernama Rusmala Dewi, anak Sutan Syair
Alam, yang sejak kecil tinggal di Tanjungpinang. Orang tuanya sebenarnya berasal
dari Bukittinggi, Sumatera Barat.
Sejak di Sekolah Dasar Rusmala Dewi dan kedua
orang tuanya merasa berhutang budi kepada anak Raden Mundingsari bernama Suparno,
teman sekolahnya di Tanjungpinang. Kemudian Rusmala Dewi bersama-sama pula
dengan Suparno melanjutkan ke Sekolah Menengah di Jakarta, dan keduanya saling
mencintai.
Pada
waktu duduk di kelas III, ibu Rusmala Dewi meninggal di Tanjungpinang, sehingga
Rusmala Dewi tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Tak lama kemudian Sutan Syair
Alam terpaksa membawa Rusmala Dewi ke Bukittinggi, dan di sana oleh keluarganya
Rusmala Dewi dipaksa menikah dengan Bakhtiar, anak mamaknya sendiri yang
bernama Datuk Perpatih.
Tak
lama kemudian Bakhtiar terpaksa bercerai dengan Rusmala Dewi karena Rusmala
Dewi tidak mencintainya. Karena tidak tahan akan godaan pemuda-pemuda lain di
Bukittinggi, Rusmala Dewi terpaksa kembali ke Tanjungpinang. Tetapi malang pula
baginya, karena di Tanjungpinang hampir pula ia binasa kena guna-guna seorang
pemuda bangsawan kaya bernama Mahmud. Ia lalu minta pindah ke Jawa, dan di Surabaya
ia bertemu kembali dengan kekasihnya, yakni Suparno, yang telah bernama Raden
S. Suryobroto.
Pada
akhir buku ini diceritakan bahwa Rusmala Dewi menikah dengan Suparno, sedangkan
Sutan Syair Alam, ayah Rusmala Dewi, menikah dengan Raden Nganten Mundingsari, ibu
Suparno yang telah menjadi janda.
sumber: Buku sastra Masa Kebangkitan, Soekono Wirjosoedarmo, 1989
sumber: Buku sastra Masa Kebangkitan, Soekono Wirjosoedarmo, 1989
No comments:
Post a Comment