Jokowi
Si Tukang Kayu
Judul
: Jokowi Si Tukang
Kayu
Penulis : Gatotkoco Suroso
Penerbit : Ufuk Press
Tahun : 2012
Tebal : 256hal
ISBN : 978-602-9346-95-4
Penulis : Gatotkoco Suroso
Penerbit : Ufuk Press
Tahun : 2012
Tebal : 256hal
ISBN : 978-602-9346-95-4
Ada banyak hal yang turut membentuk Jokowi yang
sekarang. Dalam novel Jokowi Si Tukang Kayu ini, pembaca akan
diajak bernostalgia ke Solo pada awal tahun 1970-an. Tentang masa kecil dan
remaja Jokowi, begitulah novel ini dimaksudkan. Semua bermula dari pengalaman
masa kecilnya yang dididik sebagai anak dari keluarga sederhana, bahkan keluarganya
pernah tinggal di bantaran Kali Anyar, Surakarta, bersama para penghuni liar
lainnya. Jokowi kecil hidup dengan begitu sederhana: mandi di sungai, bermain
layangan si sawah, sesekali bermain di terminal, atau membantu bapaknya mencari
kayu ke hutan. Semuanya biasa-biasa saja, tiada yang istimewa. Yang Istimewa
adalah bahwa Jokowi kecil mampu menghasilkan jiwa dan sikap yang istimewa dari
masa kecilnya yang sangat biasa itu.
Lingkungan yang kumuh tidak menjadikan jiwa, hati, dan
pikirannya turut kumuh. Dengan didikan Bapaknya yang tukang kayu serta
Ibundanya yang begitu sederhana serta bijak dalam mengarungi hidup, Jokowi pun
tumbuh sebagai anak yang terbiasa bekerja keras, bertanggung jawab, dan juga
cerdas. Ia begitu beruntung karena tumbuh dengan dikelilingi oleh orang-orang
yang bersahaja namun memiliki pandangan hidup yang luar biasa.
“Bapak, Ibu, maupun Mbah Harjo sama-sama pernah memberiku nasihat soal nrima ing
pandum, yang intinya rida, ikhlas dengan yang diberikan Gusti Allah. Tapi nerima
bukan sekadar nerima. Melainkan dibarengi dengan ikhtiar semampunya.
Adapun hasilnya, itu terserah kepada Yang Maha Kuasa” (halaman 125)
Sedari kecil, ia memang sudah menunjukkan sifat-sifat
yang sampai hari ini masih diperlihatkan hingga sekarang, yakni aktif bertindak
ketimbang sibuk berwacana. Ia membuktikan prinsipnya ini dalam mencari SMA
maupun kuliah. Walau gagal masuk di SMA impiannya, SMA I Surakarta, Jokowi
remaja tidak putus asa apalagi ngresulo (mengeluh). Ia berhasil
membuktikan bahwa di SMA yang bukan favorit pun ia bisa tetap juara dan
mempertahankan prestasi bagusnya.
No comments:
Post a Comment