Bagaimana harus ku semai warna pelangi
ketika hujan terus saja datang menyeringai
mengubah terik jadi panik, mengubah cerah jadi gundah
Bagaimana harus ku maknai kata demi kata
ketika deret dan barisnya begitu menyentuh jiwa
mengubah senyum jadi dentum, mengubah dekat jadi pukat
Tak sanggup aku menjelaskan kerling yang berbias
di balik sunyi dan hening ada kilau, sangat menggoda
menelikung waktu yang ku punya dengan kata dan tanda
Tak mampu aku menguraikan suasana yang bergambar
sedangkan semua kian jauh saja,
melipat derai hujan tanpa payung dan menjadikannya tergenang
...aku yang membangun, aku yang merusaknya
...aku yang memintal awan, aku yang menjadikannya hujan
...aku yang melangkah, aku yang membuatnya berbekas
Bagaimana harus ku nikmati perjalanan ini
ketika jalan yang kita bangun adalah jembatan kecil nan rapuh
sangat mudah roboh diterpa tameng kenyataan
hanya bersandar pada sebilah batang bernama pengisi waktu luang
Bagaimana harusnya aku?
karya Aluk Al Ahsani
ketika hujan terus saja datang menyeringai
mengubah terik jadi panik, mengubah cerah jadi gundah
Bagaimana harus ku maknai kata demi kata
ketika deret dan barisnya begitu menyentuh jiwa
mengubah senyum jadi dentum, mengubah dekat jadi pukat
Tak sanggup aku menjelaskan kerling yang berbias
di balik sunyi dan hening ada kilau, sangat menggoda
menelikung waktu yang ku punya dengan kata dan tanda
Tak mampu aku menguraikan suasana yang bergambar
sedangkan semua kian jauh saja,
melipat derai hujan tanpa payung dan menjadikannya tergenang
...aku yang membangun, aku yang merusaknya
...aku yang memintal awan, aku yang menjadikannya hujan
...aku yang melangkah, aku yang membuatnya berbekas
Bagaimana harus ku nikmati perjalanan ini
ketika jalan yang kita bangun adalah jembatan kecil nan rapuh
sangat mudah roboh diterpa tameng kenyataan
hanya bersandar pada sebilah batang bernama pengisi waktu luang
Bagaimana harusnya aku?
karya Aluk Al Ahsani
No comments:
Post a Comment