Wednesday, June 10, 2020

Resensi Novel: Cintaku di Kampus Biru


Tonggak Novel Klasik Pop Indonesia
Judul        :  Cintaku di Kampus Biru 
No. ISBN   :  9786020618012
Penulis      :  Ashadi Siregar
Penerbit    :  Gramedia Pustaka Utama
Terbit         :  Oktober - 2018
Tebal          :  144 halaman

Cintaku Di Kampus Biru merupakan novel karya Ashadi Siregar yang semula berupa cerita bersambung dalam surat kabar Kompas tahun 1972. Cerita bersambung yang diterbitkan sebagai buku tahun 1974 oleh Penerbit Gramedia Jakarta. Novel itu mengalami lima kali celak ulang pada tahun 1970-an. Cintaku di Kampus Biru merupakan sebuah novel yang bercerita tentang seorang mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, bernama Anton. Anton adalah mahasiswa yang ceria dan brilian. Selain itu, juga menyenangi buku-buku. Sayangnya, ia sedang dihadapkan pada berbagai masalah dalam perkuliahannya.
Anton dihadapkan pada sederet masalah---jangka waktu studinya yang sudah nyaris berakhir, Marini pacarnya yang ngebet minta dinikahi, dia belum lulus vak dosen killer Ibu Yusnita, dan masalah organisasi intrakampus. Anton mencoba menyelesaikan masalah-masalahnya satu per satu. Orangtuanya hanya mampu membiayai kuliahnya selama lima tahun.
Anton mencoba membicarakan masalahnya dengan Bu Yusnita baik-baik, namun dosen itu tetap berkeras terhadap keputusannya. Ketika berlangsung riset di Dataran Tinggi Dieng, Anton mengerahkan segala bujuk rayu dan perhatiannya, akhirnya dosen itu berhasil "dijinakkannya"... dan... Anton jatuh cinta kepadanya... Marini, yang merasa kurang diperhatikan, berpaling ke sahabat Antoniu. Sementara itu, Erika, mahasiswi cantik yang sedang ditinggal pacarnya studi di Jerman, jatuh hati kepada Anton.
Cintaku di Kampus Biru memang merupakan potret jujur orang-orang muda zaman ini, kejujuran dalam memiliki problema dan nurani muda yang mampu mengundang keakraban penikmatnya. Novel itu menampilkan persoalan bahwa kekecewaan atas putusnya cinta dapat menimbulkan kekeliruan dalam berpikir dan bertindak.
Meski terbit dan dibuat pada tahun 70-an, novel ini cukup menarik jika kita baca pada era sekarang, utamanya bagi para milenial yang penasaran tentang keseruan, kesederhanaan, kehidupan romantika pemuda zaman dulu. Selamat membaca.
(diolah dari berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment