Wednesday, November 9, 2016

Cerpen: PAHITNYA TERBUANG SIA-SIA


Aku selalu sayang kamu Rizka :* tapi dalam arti lain. Semoga kamu bisa mengerti J
Mungkin status itu akan menjadi yang pertama dan terakhir darinya. Dia’lah cinta pertama’ku di sini, di masa putih abu-abu. Seorang pria bertubuh tinggi dan cenderung kurus jika dibandingkan dengan teman-temannya. Dengan rambut yang sedikit tebal, tapi tidak beraturan. Mata yang indah, dan pernah ku lihat goresan sipat (celak) di bawah matanya.
Sebut saja namanya Rizki, dan aku Rizka. Gadis bertubuh kecil dan sedikit imut dengan tahi lalat di bawah bibir. Yang sedang jatuh cinta dengan pandangan pertama ketika melihat seorang senior. Dan telah sakit hati karenanya. Indah memang kala itu, rasanya hanya dia yang jadi penyemangatku di sekolah ini.


Pernah sekali ia mengantarkanku pulang, namun ia melewati jalan yang jauh dari arah rumahku. Jarak antara sekolah dan rumah yang sebenarnya jauh, terasa dekat karena keakraban kami. Tapi tampaknya perasaan sayangku hanya bertahan tak jauh dari peristiwa itu. Tepat 1 Februari, ia menandaiku dalam sebuah status seperti di atas.
Hingga suatu ketika, perasaanku hancur berkeping-keping karena kebodohannya. Dia meninggalkanku hanya karena ucapan temannya yang memandangku sebelah mata. Yaa, hanya karena tubuhku kecil, ia malu. Oh tuhaan, sakit rasanya. Haruskah untuk mencintai dengan tulus, kau pandang dulu kondisi fisikku? Dasar laki-laki!
Tak lama setelah kepergiannya, ku ketahui ia sedang mengincar seorang gadis yang satu angkatan denganku. Kenyataannya tubuh gadis itu sama tingginya denganku, tapi ia lebih cantik dari aku, huuuh ;(
Hanya butuh sentuhan kecil, mereka menjalin kasih. Bahkan sering kulihat mereka berduaan. Ketika berangkat sekolah, di sekolah, maupun pulang sekolah. Bahkan si cewek, cenderung membuat hatiku terus berkobar. Tapi untunglah aku tak menghiraukannya, anggap saja kedua orang itu tak ada (y)
1 bulan lebih mungkin mereka pacaran, dan kandas di tengah jalan. Haha, aku hanya bisa tertawa melihatnya. Dengan gadis yang cantik saja 1 bulan, apalagi denganku? Rupanya gadis itu sedikit tak terima, dan terus mengejar-ngejar Rizki.
Tapi emang dasar cowok yaa, hinggap dari satu bunga ke bunga lain. Padahal berita putus baru terdengar, tapi 8 Mei kemarin kudengar ia sedang giat-giatnya untuk mendapatkan seorang gadis yang satu angkatan denganku. Dan aku mengenalnya. Kalau di lihat-lihat, dia sama tingginya denganku. Hanya saja dia lebih gemuk daripada aku. Huuh, semoga saja nasibmu tidak seperti aku kawan..
Engkau, seorang pria yang dengan senang hati mengejarku. Dan dengan tanpa dosa meninggalkanku.. Tak sadarkah engkau dengan tulusnya perasaan sayang ini? Perasaan sayang seorang adik kepada kakak, anggap saja seperti itu :’)
Ingatlah wahai laki-laki, kau tak kan ada tanpa seorang perempuan. Dan jangan pernah sekali-kali untuk menyakitinya demi kesenangan sesaat.

By : SV

No comments:

Post a Comment