Wednesday, June 10, 2020

Buya Hamka: Sastrawan Berbasis Ulama


Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan julukan HAMKA adalah seorang ulama, sastrawan, sejarawan, dan juga politikus yang sangat terkenal di Indonesia. Buya HAMKA juga seorang pembelajar yang otodidak dalam bidang ilmu pengetahuan seperti filsafat, sastra, sejarah, sosiologi dan politik, baik Islam maupun Barat. Hamka pernah ditunjuk sebagai menteri agama dan juga aktif dalam perpolitikan Indonesia. Hamka lahir di desa kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat, 17 Februari 1908 dan meninggal di Jakarta, 24 Juli 1981 pada umur 73 tahun.

Selain aktif dalam soal keagamaan dan politik, HAMKA merupakan seorang wartawan, penulis, editor dan penerbit. Sejak tahun 1920-an, HAMKA menjadi wartawan beberapa buah akhbar seperti Pelita Andalas, Seruan Islam, Bintang Islam dan Seruan Muhammadiyah. Pada tahun 1928, beliau menjadi editor majalah Kemajuan Masyarakat. Pada tahun 1932, beliau menjadi editor dan menerbitkan majalah al-Mahdi di Makasar. HAMKA juga pernah menjadi editor majalah Pedoman Masyarakat, Panji Masyarakat dan Gema Islam.

HAMKA juga menghasilkan karya ilmiah Islam dan karya kreatif seperti novel dan cerpen. Karya ilmiah terbesarnya ialah Tafsir al-Azhar (5 jilid). Pada 1950, ia mendapat kesempatan untuk melawat ke berbagai negara daratan Arab. Sepulang dari lawatan itu, HAMKA menulis beberapa roman. Antara lain 
  1. Mandi Cahaya di Tanah Suci 
  2. Di Lembah Sungai Nil
  3. Di Tepi Sungai Dajlah. 
Sebelum menyelesaikan roman-roman di atas, ia telah membuat roman yang lainnya. Seperti:
  1. Di Bawah Lindungan Ka’bah
  2. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
  3. Merantau ke Deli
  4. Di Dalam Lembah Kehidupan 
Setelah itu HAMKA menulis lagi di majalah baru Panji Masyarakat yang sempat terkenal karena menerbitkan tulisan Bung Hatta berjudul Demokrasi Kita.

Ada satu yang sangat menarik dari Buya HAMKA, yaitu keteguhannya memegang prinsip yang diyakini. Inilah yang membuat semua orang menyeganinya. Sikap independennya itu sungguh bukan hal yang baru bagi HAMKA. Pada zamam pemerintah Soekarno, HAMKA berani mengeluarkan fatwa haram menikah lagi bagi Presiden Soekarno. Otomatis fatwa itu membuat sang Presiden berang ’kebakaran jenggot’. Tidak hanya berhenti di situ saja, HAMKA juga terus-terusan mengkritik kedekatan pemerintah dengan PKI waktu itu. Maka, wajar saja kalau akhirnya dia dijebloskan ke penjara oleh Soekarno. Bahkan majalah yang dibentuknya ”Panji Masyarat” pernah dibredel Soekarno karena menerbitkan tulisan Bung Hatta yang berjudul ”Demokrasi Kita” yang terkenal itu. Tulisan itu berisi kritikan tajam terhadap konsep Demokrasi Terpimpin yang dijalankan Bung Karno. Ketika tidak lagi disibukkan dengan urusan-urusan politik, hari-hari HAMKA lebih banyak diisi dengan kuliah subuh di Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan.

Daftar Karya Buya Hamka
  1. Kenang-Kenangan Hidup, 4 Jilid, Jakarta: Bulan Bintang, 1979.
  2. Ayahku (Riwayat Hidup Dr. H. Abdul Karim Amrullah dan Perjuangannya), Jakarta: Pustaka Wijaya, 1958.
  3. Khatib al-Ummah, 3 Jilid, Padang Panjang, 1925.
  4. Islam dan Adat, Padang Panjang: Anwar Rasyid, 1929.
  5. Kepentingan Melakukan Tabligh, Padang Panjang: Anwar Rasyid, 1929.
  6. Majalah Tentera, 4 nomor, Makassar, 1932.
  7. Majalah al-Mahdi, 9 nomor, Makassar, 1932.
  8. Bohong di Dunia, cet. 1, Medan: Cerdas, 1939.
  9. Agama dan Perempuan, Medan: Cerdas, 1939.
  10. Pedoman Mubaligh Islam, cet. 1, Medan: Bukhandel Islamiah, 1941.
  11. Majalah Semangat Islam, 1943.
  12. Majalah Menara, Padang Panjang, 1946.
  13. Hikmat Isra’ Mi’raj, 1946 (tempat dan penerbit indak diketahui).
  14. Negara Islam, 1946 (tempat dan penerbit indak diketahui),
  15. Islam dan Demokrasi, 1946 (tempat dan penerbit indak diketahui),
  16. Revolusi Fikiran, 1946 (tempat dan penerbit indak diketahui),
  17. Dibandingkan Ombak Masyarakat, 1946 (tempat dan penerbit indak diketahui),
  18. Muhammadiyah Melalui Tiga Zaman, Padang Panjang: Anwar Rasyid, 1946.
  19. Revolusi Agama, Padang Panjang: Anwar Rasyid, 1946.
  20. Sesudah Naskah Renville, 1947 (tempat dan penerbit indak diketahui).
  21. Tinjauan Islam Ir. Soekarno, Tabiang Tinggi, 1949.
  22. Pribadi, 1950 (tempat dan penerbit indak diketahui).
  23. Falsafah Hidup, cet. 3, Jakarta: Pustaka Panji Masyarakat, 1950.
  24. Falsafah Ideologi Islam, Jakarta: Pustaka Wijaya, 1950.
  25. Urat Tunggang Pancasila, Jakarta: Keluarga, 1951.
  26. Pelajaran Agama Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1952.K.H. A. Dahlan, Jakarta: Sinar Pujangga, 1952.
  27. Perkembangan Tashawwuf dari Abad ke Abad, cet. 3, Jakarta: Pustaka Islam, 1957.
  28. Pribadi, Jakarta: Bulan Bintang, 1959.
  29. Pandangan Hidup Muslim, Jakarta: Bulan Bintang, 1962.
  30. Lembaga Hidup, cet. 6, Jakarta: Jayamurni, 1962 (kemudian dicetak ulang di Singapura dek Pustaka Nasional dalam duo kali cetakan, pado taun 1995 dan 1999).
  31. 1001 Tanya Jawab tentang Islam, Jakarta: CV. Hikmat, 1962.
  32. Cemburu, Jakarta: Firma Tekad, 1962.
  33. Angkatan Baru, Jakarta: Hikmat, 1962.
  34. Ekspansi Ideologi, Jakarta: Bulan Bintang, 1963.
  35. Pengaruh Muhammad Abduh di Indonesia, Jakarta: Tintamas, 1965 (awalnya marupoan naskah nan disampakannya pado orasi ilmiah sawaktu manarimo gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas al-Azhar Mesir, pado 21 Januari 1958).
  36. Sayyid Jamaluddin al-Afghani, Jakarta: Bulan Bintang, 1965.
  37. Lembaga Hikmat, cet. 4, Jakarta: Bulan Bintang, 1966.
  38. Dari Lembah Cita-Cita, cet. 4, Jakarta: Bulan Bintang, 1967.
  39. Hak-Hak Azasi Manusia Dipandang dari Segi Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1968.
  40. Gerakan Pembaruan Agama (Islam) di Minangkabau, Padang: Minang Permai, 1969.
  41. Hubungan antara Agama dengan Negara menurut Islam, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1970.
  42. Islam, Alim Ulama dan Pembangunan, Jakarta: Pusek dakwah Islam Indonesia, 1971.
  43. Islam dan Kebatinan, Jakarta: Bulan Bintang, 1972.
  44. Mengembalikan Tasawuf ke Pangkalnya, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1973.
  45. Beberapa Tantangan terhadap Umat Islam di Masa Kini, Jakarta: Bulan Bintang, 1973.
  46. Kedudukan Perempuan dalam Islam, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1973.
  47. Muhammadiyah di Minangkabau, Jakarta: Nurul Islam, 1974.
  48. Tanya Jawab Islam, Jilid I dan II cet. 2, Jakarta: Bulan Bintang, 1975.
  49. Studi Islam, Aqidah, Syari’ah, Ibadah, Jakarta: Yayasan Nurul Iman, 1976.
  50. Perkembangan Kebatinan di Indonesia, Jakarta: Yayasan Nurul Islam, 1976.
  51. Tasawuf, Perkembangan dan Pemurniannya, cet. 8, Jakarta: Yayasan Nurul Islam, 1980.
  52. Ghirah dan Tantangan Terhadap Islam, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982.
  53. Kebudayaan Islam di Indonesia, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982.
  54. Lembaga Budi, cet. 7, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983.
  55. Tasawuf Modern, cet. 9, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983.
  56. Doktrin Islam nan Menimbulkan Kemerdekaan dan Keberanian, Jakarta: Yayasan Idayu, 1983.
  57. Islam: Revolusi Ideologi dan Keadilan Sosial, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1984.
  58. Iman dan Amal Shaleh, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1984.
  59. Renungan Tasawuf, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1985.
  60. Filsafat Ketuhanan, cet. 2, Surabaya: Karunia, 1985.
  61. Keadilan Sosial dalam Islam, Jakarta: Pustaka Antara, 1985.
  62. Tafsir al-Azhar, Juz I sampai Juz XXX, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1986.
  63. Prinsip-prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1990.
  64. Tuntunan Puasa, Tarawih, dan Idul Fitri, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1995.
  65. Adat Minangkabau Menghadapi Revolusi, Jakarta: Tekad, 1963.
  66. Islam dan Adat Minangkabau, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1984.
  67. Mengembara di Lembah Nil, Jakarta: NV. Gapura, 1951.
  68. Di Tepi Sungai Dajlah, Jakarta: Tintamas, 1953.
  69. Mandi Cahaya di Tanah Suci, Jakarta: Tintamas, 1953.
  70. Empat Bulan di Amerika, 2 Jilid, Jakarta: Tintamas, 1954.
  71. Merantau ke Deli, cet. 7, Jakarta: Bulan Bintang, 1977 (ditulis pado taun 1939).
  72. Si Sabariah (roman dalam bahaso Minangkabau), Padang Panjang: 1926.
  73. Laila Majnun, Jakarta: Balai Pustaka, 1932.
  74. Salahnya Sendiri, Medan: Cerdas, 1939.
  75. Keadilan Ilahi, Medan: Cerdas, 1940.
  76. Angkatan Baru, Medan: Cerdas, 1949.
  77. Cahaya Baru, Jakarta: Pustaka Nasional, 1950.
  78. Menunggu Beduk Berbunyi, Jakarta: Firma Pustaka Antara, 1950.
  79. Terusir, Jakarta: Firma Pustaka Antara, 1950.
  80. Di Dalam Lembah Kehidupan (kumpulan cerpen), Jakarta: Balai Pustaka, 1958.
  81. Di Bawah Lindungan Ka'bah, cet. 7, Jakarta: Balai Pustaka, 1957.
  82. Tuan Direktur, Jakarta: Jayamurni, 1961.
  83. Dijemput Mamaknya, cet. 3, Jakarta: Mega Bookstrore, 1962.
  84. Cermin Kehidupan, Jakarta: Mega Bookstrore, 1962.
  85. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, cet. 13, Jakarta: Bulan Bintang, 1979.
  86. Pembela Islam (Tarikh Sayyidina Abubakar Shiddiq), Medan: Pustaka Nasional, 1929.
  87. Ringkasan Tarikh Ummat Islam, Medan: Pustaka Nasional,1929.
  88. Sejarah Islam di Sumatera, Medan: Pustaka Nasional, 1950.
  89. Dari Perbendaharaan Lama, Medan: M. Arbi, 1963.
  90. Antara Fakta dan Khayal Tuanku Rao, cet. 1, Jakarta: Bulan Bintang, 1974.
  91. Sejarah Umat Islam, 4 Jilid, Jakarta: Bulan Bintang, 1975.
  92. Sullam al-Wushul; Pengantar Ushul Fiqih (terjemahan karya Dr. H. Abdul Karim Amrullah), Jakarta: Pustaka Panjimas, 1984.
  93. Margaretta Gauthier (terjemahan karya Alexandre Dumas), cet. 7, Jakarta: Bulan Bintang, 1975.

No comments:

Post a Comment