Monday, November 21, 2016

Puisi: teringat ibu


pagi sudah terlanjur berlalu
yang ada adalah siang yang sunyi sendu
riwayatmu sudah terhenti sejak tiga tahun lalu
namun tetap mengalun merdu

 apa yang bisa kuberikan kini,,,
tangan takdir sudah kadung berseru tentang akhir
padahal tak sempat diri ini mengukir jejak manis penuh sihir
yang ada hanyalah gumpal dosa yang menggunung
asa dan harapanya seolah ku telikung

oh ibu,
dari rahimmu aku dilahirkan
dari depanmu sering kali kata kasar aku umpatkan
dari belakangmu aku tepikan nasihat dan berpikir tentang kebenaran diri

oh,bunda
lewat peluh keringatmu aku berada
lewat kayuhan nafkah dan kasih sayang, aku menjadi berada
lewat selarik kata, aku pergi begitu saja

menjauh bersama angin dan berteman keegoisan diri
bunda, ada dan tiada dirimu kan slalu ada di dalam hatiku
(inspired by "potret bunda" melly)

jejak memang sudah kering benar,
bahkan rumputan sudah tumbuh liar di altar,
siang juga sudah lama aku kencani,
mengartikan arti "pergi" sudah tak terhitung lagi

namun,
tiga tahun berlalu,

seolah kemarin engkau pergi meninggalkanku,ibu. (aluk, 10/09/2014)

No comments:

Post a Comment